sejarah arsenal

Selasa, 27 April 2010


Arsenal didirikan di daerah Woolwich, bagian tenggara kota London pada 1886 dengan nama Dial Square, lalu dengan cepat berganti nama menjadi Royal Arsenal. Tahun 1891 nama mereka diganti menjadi Woolwich Arsenal. Pada tahun 1913, klub ini pindah ke utara, yaitu ke Stadion Highbury, yang menjadi markas mereka hingga Mei 2006. Saat pindah lapangan, nama depan klub mereka, yaitu Woolwich dihapus sehingga hanya nama Arsenal yang tersisa. Selain itu karena dekat dengan markas Tottenham Hotspur, maka tak heran jika pertandingan Arsenal vs Tottenham Hotspur disebut “North London derby“.

Kejayaan Arsenal pertama kali diawali oleh pelatih Herbert Chapman yang melatih pada tahun 1925-1935 dan berhasil menjuarai beberapa kompetisi domestik Inggris (Piala FA, titel Liga Utama, dan Charity Shield) sekaligus mendominasinya. Sedangkan prestasi terbaik Arsenal di Eropa pertama kali terjadi pada musim 1969/70, di ajang Fairs Cup (pendahulu Pala UEFA). Arsenal menjadi juara untuk pertama kalinya dan sekaligus terakhir di ajang Fairs Cup (Fairs Cup diganti Piala UEFA sejak musim 1971/72) setelah berhasil mengalahkan R.S.C. Anderlecht dengan agregat 4-3 yang pada saat itu klub ini dilatih oleh Bertie Mie. Sepanjang tahun 1980an Arsenal berhasil menambah koleksi Arsenal dengan beberapa gelar domestik.

Era 1990-sekarang

Di tahun 1991, Arsenal menjadi juara bersama dengan Tottenham di Community Shield setelah hasil kedudukan imbang. Prestasi Arsenal di Eropa kembali membaik setelah pada tahun 1994, ditangan pelatih George Graham, Arsenal kembali juara di kancah Eropa setelah mengalahkan Parma FC dengan skor 1-0. Arsenal berhasil kembali ke final pada tahun berikutnya, 1995, namun kali ini dikalahkan olehReal Zaragoza dengan skor 2-1.

Kedatangan pelatih Arsene Wenger ke Arsenal pada tahun 1996 berhasil membuat Arsenal kembali berjaya dan berhasil merusak dominasi Manchester United di Liga Utama Inggris saat itu. Arsenal berhasil menjadi runner-up di ajang Piala UEFA pada tahun 2000 setelah melawan Galatasaray lewat adu penalti 4-1. Pada musim 2003-2004 hingga awal musim 2004-2005, Arsenal berhasil mencetak rekor 49 pertandingan tak terkalahkan dan mematahkan rekor milik Nottingham Forest F.C. (42 kali) yang merupakan rekor tak terkalahkan terpanjang di dalam sejarah sepakbola Inggris. Pada musim 2005-2006, Arsenal kembali meraih prestasi di kancah Eropa dengan menjadi finalis Liga Champions setelah dikalahkan FC Barselona 2-1 di Stade de France, Paris. Hiks2…… Padahal dah unggul duluan, tapi salut buat Arsenal bisa mencetak gol duluan lewat sundulan Campbell….. Pokoknya maju terus Arsenal, with your Young Gunners.

Stadion

Sejak berdiri, Arsenal beberapa kali pindah stadion. Mulai dari memakai sebuah lapangan di Woolwich yang bernama Manor Ground, lalu pindah ke London Utara, sekaligus membangun Stadion Highbury dan dipakai pertama kali dipakai pada tahun 1913. Stadion ini dipakai Arsenal hingga musim 2005/06 (atau berusia kurang lebih 93 tahun). Pertandingan terakhir yang digelar di Stadion Highbury adalah Liga Utama Inggris, yaitu Arsenal vs Wigan Athletic yang berhasil dimenangkan oleh Arsenal dengan skor 4-2 dengan tiga gol dari Thierry Henry.

Sejak bulan Juli 2006 sampai sekarang, klub ini menempati markas barunya, Stadion Emirates yang berkapasitas 60.500 kursi dan terletak di Ashburton Grove dan peresmian pemakaian Stadion Emirates sekaligus pertandingan pertama yang digelar adalah dengan diadakannya sebuah pertandingan persahabatan antara Arsenal dengan para pemain legenda Belanda untuk perpisahan Dennisa Bergkamp, seorang mantan penyerang Arsenal. Selamat tinggal Bergkamp. Bergkamp merupakan salah satu legenda buat Arsenal. Bergkamp juga yang membawa perubahan dari cara bermain klub2 inggris yang bermain dengan metode kick and rush…

champions ship


Kejuaraan ini pertama kali dicetuskan oleh salah satu majalah olah raga Perancis. Trofi berbentuk piala yang dijuluki "The Big Ears", dan trofi pertama berbeda dengan yang sekarang diperebutkan (dibuat oleh Stadellman). Piala yang diperebutkan sekarang adalah edisi ke-6. Pada awalnya kejuaraan memperebutkan piala bernama Piala Juara Klub Eropa atau European Champion Clubs' Cup, yang biasanya disingkat menjadi Piala Eropa (European Cup, dan berbeda dari Piala Eropa seperti yang dikenal di Indonesia sekarang ini yang merujuk kepada European Championship). Kejuaraan ini dimulai pada musim 1955/56 dengan menggunakan sistem gugur dua leg, yaitu setiap tim bermain dua pertandingan, satu tandang dan satu di kandang, dan tim dengan skor rata-rata tertinggi maju ke babak berikutnya. Hanya tim-tim juara liga di masing-masing negara, ditambah dengan pemegang juara pada saat itu, yang berhak ikut ajang kompetisi ini.

Dilema Maradona Pilih Punggawa Tango

VIVAnews - Diego Maradona telah memanggil 100 pemain lebih selama menukangi timnas Argentina. Namun hingga kini ia tak kunjung mematenkan 23 pemain yang akan dibawanya ke Piala Dunia nanti.

Namun Maradona punya jawaban mengapa hingga kini skuat timnas Argentina tak kunjung dipatenkan. Legenda hidup Argentina ini mengaku dihadapkan pada pilihan sulit karena harus meninggalkan beberapa pemain bertalenta.

"Akan terasa sakit meninggalkan pemain-pemain yang telah memberikan segalanya atau yang telah menjalani musim hebat," ujar Maradona seperti dilansir heraldsun.

FIFA memberikan batasan buat pelatih timnas untuk menyerahkan 30 pemain pada 11 Mei mendatang. Dan finalnya, 23 pemain harus ditentukan sang pelatih pada 1 Juni nanti.

"Tapi mereka hanya memberi saya sebuah tim dan saya harus memilih. Ketika Anda punya banyak pilihan, beberapa harus dieliminasi," lanjutnya.

Saat disinggung mengenai keraguan banyak pihak akan kapasitas Maradona memimpin tim Tango, Si Boncel santai menanggapinya.

"Santai, seperti saya. Kami akan punya sebuah tim yang tahu bagaimana mengenakan kostum Argentina," ujarnya.

Argentina, telah dua kali tercatat sebagai kampiun di Piala Dunia. Di Afsel nanti, Argentina akan tergabung di grup B bersama tuan rumah Afsel, Yunani, Korea Selatan dan Nigeria.

• VIVAnews

Lawan Inter, Pique Minta Bantuan Camp Nou


VIVAnews - Gerard Pique menyadari partai berat akan dilakoni timnya Barcelona saat menjamu Inter Milan di leg 2 semifinal Liga Champions Rabu 28 April 2010. Bantuan pemain ke-12 pun tanpa sungkan diminta Pique.

"Saya harap Camp Nou membuat sejarah. Saya harap nanti akan menjadi Camp Nou yang tak pernah terlihat sebelumnya dimana tidak ada tempat kosong," ujar Pique seperti dilansir Goal, Selasa 27 April 2010.

"Apa yang saya inginkan dari fans yakni dukungan sepenuhnya namun tanpa kekerasan tentunya," tambah bek timnas Spanyol ini.

Barcelona punya misi berat di Camp Nou. Tim besutan Josep Guardiola ini harus bisa menebus kekalahan 3-1 di Giuseppe Meazza pada leg 1, pekan lalu.

Meski Pique mengakui partai ini akan menjadi partai berat, namun Pique tetap yakin Blaugrana bisa membalas Inter di kandangnya. Ia juga tak terlalu peduli dengan banyaknya sanjungan yang diterima pelatih Inter Jose Mourinho.

"Mourinho hanya bisa di bangku cadangan dan tidak bisa melakukan apapun karena di lapangan hanya 11 pemain melawan 11 pemain lainnya," pungkasnya.

liga indonesia-Persitara akan Matikan El Loco & Atep


VIVAnews - Persitara tidak ingin menjadi bulan-bulanan Persib, Rabu, 28 April 2010. Untuk mematikan serangan Maung Bandung, Laskar Si Pitung akan berusaha mematikan pergerakan dua penyerang Persib, Christian 'El Loco' Gonzales dan Atep.

Hal ini diungkapkan oleh Pelatih Persitara, Suimin Dihardja usai memimpin latihan di Stadion Soemantri Brodjonegoro, pagi tadi, Selasa, 27 April 2010. Pada kesempatan yang sama, Suimin juga berharap timnya mampu memetik tiga poin dalam duel ini.

"Kami tidak akan menempatkan pemain yang khusus menjaga kedua pemain itu (El Loco dan Atep). Namun pergerakan keduanya harus dihentikan," kata Suimin.

Persitara sendiri sedang dalam kondisi on fire. Selain berpeluang tampil full team, mental pemain-pemain Laskar Si Pitung juga sedang meningkat usai meraih kemenangan 5-1 atas tim Sriwijaya FC Sabtu lalu.

Sebaliknya Persib justru datang dengan kondisi terluka setelah sebelumnya mengalami kekalahan 1-2 dari Pelita Jaya di Stadion Singaperbangsa, Karawang.

Meski demikian, Suimin tak ingin terpengaruh. "Memang Persib belakangan ini mengalami sedikit penurunan. Namun saya pikir di lapangan mereka akan tetap profesional dan akan tampil maksimal," kata Suimin.

"Kami tidak boleh terpengaruh dengan kondisi tim lawan," pungkasnya.

Persitara saat ini masih berada di dasar klasemen dengan koleksi 24 poin dari 30 laga. Sedangkan Persib berada di urutan ke-4 dengan koleksi 43 poin dari 27 laga.